Rabu, 28 Desember 2016

Makalah Media Pembelajaran Jarak Jauh

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan bukanlah sesuatu yang tanpa masalah, dan untuk menyelesaikannya pun tidak dapat oleh satu pihak saja namun harus menjadi pola pikir dari banyak pihak, tetapi bukan berarti semua pihak juga ikut memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua ikut memutuskan maka betapa kisruhnya dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal  yang harus diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas peran strategis pendidikan sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan cara-cara yang konvensional seperti membangun gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru baru, hal ini tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu memecahkan masalah pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak mungkin lagi dapat dilakukan dengan cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang lama. Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang cenderung tidak menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor umum maupun swasta, menuntut sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga wajar jika motivasi publik tuk terus menambah pengetahuannya melalui institusi pendidikan tinggi semakin meningkat. Namun karena intensitas pekerjaan semakin bertambah, banyak kelompok masyarakat yang ingin menempuh pendidikan sambil tetap bekerja.
Untuk itu kita harus bisa mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. sistem tersebut juga mampu meningkatkan mutu pendidikan secara merata. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan terbuka atau sistem belajar jarak jauh, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Sistem belajar jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala peraturan yang mengikat seperti pada pendidikan konvensional.
Kondisi geografis negara  Indonesia yang unik, serta perubahan yang besar dalam sistem pembangunan yang dipengaruhi oleh lingkungan secara global mengharuskan kita untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa memandang usia, gender, lokasi, kondisi sosial, ekonomi, maupun pengalaman pendidikan  yang sebelumnya. Sistem yang perlu dikembangkan dalam memperluas kesempatan pendidikan, juga harus berfungsi sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan secara merata, meningkatkan relevansi pendidikan sesuai dengan kebutuhan, dan meningkatkan efisiensi dalam penyelenggraan pendidikan. Salah satu cara yang dapat digunakan dan dapat dikembangkan dalam memecahkan persoalan tersebut adalah  dengan menerapkan sistem pendidikan  jarak jauh, yang mana sistem tersebut merupakan salah satu subsistem dalam pendidikan nasional.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian  pendidikan belajar jarak jauh?
2. Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh?
3. Bagaimana peranan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh?
4. Bagaimana media pendidikan jarak jauh?
5. Apa sajakah teknologi pendukung dalam pembelajaran jarak jauh?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan belajar jarak jauh
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh
3. Untuk mengetahui perananan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh
4. Untuk mengetahui media pendidikan jarak jauh
5. Untuk mengetahui teknologi pendukung dalam pmbelajaran jarak jauh

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
Pendapat dari Hamzah B.Uno dalam bukunya yang berjudul Model Pembelajaran yang menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik maupun nonfisik (2007:34). Jarak fisik dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni kondisi. Melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pula  dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarakyang sangatjauh.Selain itu pula, dalam pembelajaran jarak jauh dikenal pula istilah E-Learning. E-learning merupakan metode penyampaian yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat dipahami sebagai metode penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi).
Menurut Dohmen (1967) mengemukakan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah suatu bentuk pembembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis yang dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang berbeda.Tanggung jawab pengajar-pengajar tersebut meliputi kegiatan konseling,penyajian materi ,pembelajaran,supervise dan pemantauan terhadap keberhasillan siswa.
Sedangkan Peters (1973) mengatakan bahwa pendidikan jarak jauh adalah metode penyampaian pengetahuan ,keterampilan dan sikap melalui penggunaan media yang menerapkan sistem indusrialilasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisis terhadap sejumlah definisi dan implementasi sistem pendidikan,   Sementara itu, Desmond Keegan (1986) memaparkan lima karakteristik pendidikan jarak jauh, yaitu:
a) Terpisahnya antara peserta belajar dengan pengajar selama proses pembelajaran yang membedakannya dengan pembelajaran konvensional.
b) Dipengaruhi oleh organisasi atau lembaga penyelenggara baik dalam perencanaan dan persiapan bahan belajar maupun pemberian dukungan belajar bagi peserta belajar yang membedakannya dengan program pembelajaran privat.
c) Digunakannya media baik cetak, audio, video maupun computer untuk menyatukan antara peserta belajar dan pengajar maupun penyampaian materi pembelajaran.
d) Digunakannya komunikasi dua arah sehingga terjadi interaksi dan atau dialog yang intensif.
e) Ketidakperluan hadirnya peserta belajar selama proses pembelajaran sehingga pembelajaran terjadi secara mandiri walaupun tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan pada waktu-waktu tertentu baik untuk tujuan pembelajaran maupun sosialisasi atau orientasi.
Jika mengacu pada karakteristik menurut Desmond seperti dijelaskan di atas, maka komponen pendidikan jarak jauh hampir sama dengan menurut Rumble, yaitu adanya peserta belajar, pengajar, bahan belajar, proses belajar, serta lembaga yang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Sebagai konsekuensi keterpisahan jarak antara peserta belajar dan pengajar maka diperlukan media yang relevan, tentunya, (baik cetak, audio, video atau computer) dan teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah.

B. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh
Untuk pembuatan program ini dititikberatkan pada prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai pembentukan kelompok belajar, program pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai, mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar.Bahan-bahan pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh pebelajar, yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan pendekatan belajar tuntas.Pebelajar belajar dengan mandiri dengan sesedikit mungkin melakukan pertemuan dengan tutor yang bersangkutan.
2. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan waktu dan tahun ajaran.Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan untuk berpindah dari pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau sebaliknya dari pendidikan non-formal ke pendidikan formal.
3. Prinsip Keterkinian
Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan (just-in-time).Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa mendatang (just-in-case).Kecepatan untuk memperoleh informasi yang baru merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan bebas.
4. Prinsip Kesesuaian
Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara dengan kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.
5. Prinsip Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.

C. Peranan Pendidikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Interaksi antara pengajar dan pebelajar memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam proses pembelajaran interaktif, komunikasi dua arah (two ways communication) berlangsung antara pengajar dan pebelajar. Interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang aktivitas pembelajaran. Dibawah ini adalah deskripsi singkat mengenai peran-peran kunci utama dalam pembelajaran jarak jauh :
1. Siswa (student), peran utama dari siswa disini adalah belajar. Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tetap diperlukan keadaan yang baik, motivasi, perencanaan, dan kemampuan untuk menganalisa materi perkuliahan, tugas, dan tes yang diberikan seorang pengajar kepada siswa. Kemampuan berinteraksi antara dosen dengan siswa sangat bergantung pada hubungan teknis (technical linkage) yang menjembatani batasan antara kelas yang terpisah dengan partisipasi siswa. Siswa perlu mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan guru dan satu sama lain. Ketika siswa ingin mengajukan pertanyaan, atau ingin menambah diskusi, mereka harus mampu menggunakan teknologi untuk berinteraksi.
2. Kampus (faculty), kesuksesan dari sistem pembelajarasn jarak jauh ini sangat ditentukan oleh kampus. Pada sistem kelas tradisional, tanggung jawab seorang pengajar adalah memberikan materi dan memberikan keperluan yang dibutuhkan siswa. Hal yang menarik adalah penyesuaian kemampuan mengajar secara jarak jauh. Seorang pengajar harus mampu membuat sistem pemahaman yang mudah, mengadaptasikan cara mengajar antara sistem kelas tradisional dengan teknologi dari sistem pembelajaran jarak jauh.
3. Fasilitator,  sebagai jembatan antara siswa dengan pengajar. Agar efektif maka fasilitator harus mampu menganalisa kebutuhan-kebutuhan antara siswa dengan pengajar.
4. Staff pendukung (support staff), secara individual bagian ini tidak begitu menonjol, tetapi pada sistem pembelajaran jarak jauh secara luas, fungsi dari layanan pendukung sangat menentukan dari kesuksesan pembelajaran jarak jauh, yang antara lain adalah dalam sistem pendaftaran mahasiswa (registration),  penggandaan dan penyebaran materi, pengaturan jadwal (schedulling),  pemrosesan laporan penilaian (grades),pengaturan hal teknis, dan lain sebagainya.
5. Administrator, meskipun fungsi administrator sangat berpengaruh pada perencanaan awal sistem pembelajaran jarak jauh, administrator juga berperan sebagai pengambil keputusan (decision maker). Administrator bekerja secara personal dan memastikan sumber dan teknologi yang ada dapat bekerja secara baik dan efektif, dan selalu bertanggung jawab dalam memaintenance sistem.

D. Media yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
1. Siaran Radio
        Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan berbagai informasi , melantunkan musik dan lagu bahkan berita, tetapi tidak semua orang mengetahui bahwa program radio disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Ketika kita mendengarkan radio, kita mendengar sinyal elektronik yang menyiarkan, atau dikirim melalui udara, terdapat frekuensi AM dan FM.
        Sementara untuk dapat menebus daerah lain yang berada di luar daerah pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem Relay mampu menghubungkan satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga mempeluas daerah jangkauan daerah siaran.
Keunggulan
a. Biaya. Dibandingkan dengan media komunikasi massa lain misalnya televisi, biaya  penyelenggaraan media radio jauh lebih murah dengan kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya. Hal ini masih digunakan di negara-negara berkembang dan di daerah lain dimana ada kendala geografis atau ekonomi pada teknologi yang bisa diterapkan.
b. Fleksible. Media audio sangat fleksibel dan dapat memiliki efek yang kuat, dramatis, terutama untuk menyampaikan musik, diskusi, dan bercerita.
c. Imajinasi stimulator. Kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi pendengar karena radio adalah media audio saja, pendengar bebas menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan gambar.
Keterbatasan
a. Karakteristik. Keterbatasan utama media radio terletak pada karakteristik media ini yang dikenal sebagai media sekali dengar, artinya bila pendengar tidak mendengar atau tidak mengerti informasi yang disajikan, maka informasi tersebut tidak dapat didengar lagi kecuali melalui siaran ulangan.
b. Jadwal siaran. Masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi para pengajar. Umumnya  para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat yang diberikan  oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
c. Tingkat interaksi. Interaktivitas  yang  sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh juga merupakan keterbatasan dari media radio. Tingkat interaktivitas media radio sangat  rendah karena pada dasarnya media radio merupakan media komunikasi satu arah. Perkembangan teknologi telah memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu dengan menggunakan telepon. Hal ini memberikan warna baru dalam penyelenggaraan siaran langsung yang bersifat interaktif dapat  dilakukan.
Bentuk Penyajian Program Radio
a. Ceramah atau kuliah
b. Dialog
c. Wawancara
d. Drama
2. Telekonfrensi Audio
Telekonferensi audio (audio teleconference) pada dasarnya merupakan perluasan atau perpanjangan dari pemanfaatan telepon biasa. Kemajuan komunikasi dua arah yang terjadi dalam sebuah telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan menggunakan saluran telepon maupun satelit.
Keunggulan
a. Biaya efektif. Sekolah dapat mengundang guru ke dalam kelas untuk terlibat dalam dialog dengan siswa. Telekonferensi audio sering dilihat sebagai cara yang efektif untuk mengadakan pertemuan atau sesi pelatihan tanpa mengorbankan waktu dan uang.
b. Mudah digunakan. Bentuk yang paling mudah diakses telekomunikasi karena menggunakan layanan telepon. Perusahaan telepon telah memudahkan untuk mengatur telekonferensi audio dari telepon manapun
c. Interaktif. Tingkat interaktivitas dalam pemanfaatan telekonferensi audio ini tinggi, sehingga memungkinkan peserta dan narasumber atau instruktur dapat saling berbicara satu dengan yang lain
Keterbatasan
a. Kurangnya informasi visual. Tidak mampu menyajikan materi yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi sebelum kegiatan dimulai
b. Miskin audio. Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi audio jarak jauh kendala kurang baiknya kualitas radio sering ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini, penyelenggara perlu memperhatikan peralatan microphone-amplifier khusus disetiap lokasi.


3. Siaran Televisi
Televisi dikenal sebagai media yang mampu menyajikan beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem pemancaran dan penerimaan tayangan televisi dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem, antara lain : broadcast transmission, closed-circuit television (CCTV), Tv-Cable, satellite transmission. Walaupun sistem pemancaran dan penerimaan siaran televisi tidak berpengaruh kepada informasi atau program yang disiarkan, masing-masing sistem memiliki cara kerja yang berlainan.
Keunggulan
a. Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang besar sekaligus secara bersamaan.
b. Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan program yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan menstimulasikan dan memotivasi peserta didik dalam segala usia dan tingkat pendidikan.
c. Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan kejadian nyata.
d. Menjembatani peserta didik dengan institusi pembelajaran jarak jauh. Kehadiran program televisi yang menampilkan pengajar-pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa kesendirian yang umumnya dirasakan oleh peserta didik.
Keterbatasan
a. Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif mahal.
b. Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama.
c. Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau diputar ulang apabila peserta didik tidak memahami materi yang ditayangkan.
d. Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak mengikuti siaran pada saat ditayangkan, maka mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu, diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta didik siap mengikuti siaran.
4. Komputer dan Internet
Komputer hingga saat ini merupakan satu-satunya media yang  memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif. Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat terasa.
Keunggulan
a. Konferensi melalui internet memiliki keunggulan antara lain sebagai berikut:
b. Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada saat bersamaan.
c. Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara.
d. Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video dengan kecepatan yang relatif tinggi.
Keterbatasan
a. Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan  antara lain sebagai berikut:
b. Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer literacy)
c. Pulsa internet relatif masih mahalPeralatan yang diperlukan



E. Teknologi Pendukung Belajar Jarak Jauh
Dalam belajar jarak jauh,  teknologi pendukung dikelompokkan ke dalam 2 kategori(Duffy dkk,  2003,  yaitu:
1. Synchronous Distance Education
2. Asyncluromous Distance Education
1. Pendidikan Jarak Jauh/PJJ yang sinkron(Synchronous Distance Education)
Belajar jarak jauh yang synchronous,  merupakan pembelajaran yang terjadi pada waktu yang sama,  meskipun tidak dalam tempat yang sama.  Contoh suatu kelas bahasa Inggris jarak jauh,  pada hari senin ada Jadwal Jam 8.00-12.00.  Pebejlajar berpartisipasi dalam pertemuan kelas pada jam yang sama tetapi di lokasi atau mungkin di kota yang berbeda Jadi pengertian sinkron ini dalam hal waktu,  bahwa waktu untuk mengakses pembelajaran harus sinkron antara penyelenggara dengan pebelajar.  Dalam kelas yang berbasis web,  belajar jarak jauh synchronous meminta semua pebelajar mengikuti percakapan kelas pada waktu yang sama,  meski lokasi dimana para pebelajar berada mungkin ber variasi.  Teknologi synchronous,  merupakan teknologi y memungkinkan pebelajar berpartisipasi dalam waktu yang walaupun dilokasi yang berbeda.  Istilah lain untuk BJJ jenis ini adalah time independent symchronous.
Pjj synchronous yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran synchronous,  seperti:  telepon,  yang merupakan teknologi yang relatif rendah,  sedangkan videocon ferencing berbasis internet dipakai sebagai pilihan untuk teknologi tinggi.  Berbagai jenis teknologi dapat diadopsi oleh guru yang kreatif dalam rangka membantu pebelajar berkomunikasi secara sinkron.  Kunci untuk memilih teknologi dalam rangka bij jenis ini adalah mencari teknologi yang dapat menyajikan bentuk komunikasi pada waktu yang sama,  dan menggalinya lebih jauh untuk diadaptasi pada bj Beberapa teknologi pendukung pjj yang sinkron Teknologi telepon
Telepon dan hasil sampingannya(by product),  telephone conferencing adalah teknologi pokok untuk penyajian yang sinkron baik sebagai media komunikasi maupun teknologi pendukung.  Telepon menawarkan suatu penggunaan yang mudah,  tidak mahal,  dan merupakan teknologi komunikasi yang siap dipakai.  Sama halnya dengan semua teknologi dengan telepon semua partisipan mengikuti pertemuan pada waktu yang sama.  Melalui telepon,  baik pembelajaran langsung maupun tanya jawab,  dapat dilakukan orang per orang atau melalui komunikasi kelompok.
Speakerphone
Jenis sistem koferensi yang paling umum adalah penggunaan speakerphone yang  partisipan berkomunikasi dengan menggunakan peralatan telepon secara perorangan.  Speakerphone sederhana,  meskipun kurang potensial dalam sistem konferensi.  Speakerphone merupakan suatu peralatan dengan mikrofon beberapa arah,  yang didesain untuk menangkap suara dari suatu tempat dalam ruangan.  Alat ini juga memiliki kontrol volume untuk menyesuaikan tingkat suara.  Meskipun alat ini sangat mudah digunakan dan ekonomis,  mikro for dan spreaker yang tersimpan dalam telepon mungkin kurang merefleksikan suara pada ruangan yang luas Bila suara kurang jelas,  dapat menyebabkan frustasi bagi pendengar yang ingin berkomunikasi.
Conference call
Pilihan audio lain adalah conference call.  Panggilan pertemuan dapat dilakukan melalui layanan telepon pribadi atau sistem telepon sekolah.  Ada sistem yang secara khusus menyediakan pembelajaran/diskusi untuk kelompok yang terdiri dari 3 5 orang.  Karena semua pebelajar berbicara melalui telepon masing-masing,  keje lasannya lebih terjamin daripada speakerphone.
Video conferencing
Teknologi ini ideal untuk bij synchronous.  Gambaran video dan audio disampaikan dengan cara yang berbeda.  Metode yang paling umum yaitu sistem teleconference berbasis komputer yang terhubung dengan internet.
Internet chat
Teknologi lain yang digunakan dalam BJJ synchronous adalah percakapan melalui internet.  Program percakapan melalui teknologi ini memungkinkan guru mengantarkan sesi interaktif ril atau kelompok pebelajar yang berkomunikasi satu sama lain dalam waktu yang riil.
 
2. PJJ yang tidak sinkron(Asynchronous Distence Education)
Berlawanan dengan uraian di atas,  bjj asynchronous berbeda dalam hal waktu.  Guru dan pebelajar dapat berpartisipasi pada waktu yang berbeda dari lokasi yang sama atau lokasi yang berbeda.  Contoh:  Suatu kelas akan diajar melalui internet.  Dalam hal ini,  materi pelajaran mungkin tersedia di web site,  sedangkan guru dan pebelajar ber-  interaksi melalui e-mail atau pertemuan kelas.  Guru dan pebelajar mungkin berada di lokasi yang sama,  atau di sekolah yang berbeda,  atau bahkan di rumah,  tetapi semua nya memiliki pilihan untuk berinteraksi pada waktu yang berbeda.  bahwa tempat atau sekolah Hakekat program akan tergantung yang dipilih untuk mengimplementasikan pada apakah keduanya.  Pendekatan yang atau kombinasi digunakan untuk kedua jenis itu ada alasan yang logis.  Penyajian synchronous hampir dekat dengan pembelajaran tradisional dan lebih mudah bagi guru serta pebelajar untuk menyesuaikannya.  Pendekatan synchronous tidak menawarkan bentuk waktu yang fleksibel.  Inilah kelemahan yang dapat menyebabkan masalah-masalah sumber belajar dan jadwal cukup signifikan Penyajian asynchronous lebih fleksibel,  lebih mudah untuk mengalokasikan dan menjadwal sumber-sumber belajar yang membuat pembelajaran lebih sesuai dan dapat diakses oleh pebelajar.  Pembelajaran asynchronous lebih kompleks dalam perencanaan dan memerlukan bentuk-bentuk kegiatan belajar-mengajar yang akomodatif bagi guru maupun pebelajar.  Format mana yang terbaik,  jawabannya terletak pada perbedaan kebutuhan pebelajar,  kebutuhan daerah,  dan konten yang dipelajari Apapun pendekatan yang dipilih,  beberapa teknologi khusus perlu diidentifikasi untuk mendukung pembelajaran.
Teknologi pendukung pjj yang tidak sinkron
Pembelajaran asymchronous juga didukung oleh teknologi dan digital yang bervariasi.  Karena pembelajaran asymchronous menyarankan guru dan pebelajar tidak berinteraksi pada waktu yang sama,  bahkan banyak teknologi kelas yang dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari pembelajaran ini.  Misalnya,  bahan-bahan cetak,  televisi siaran dengan saluran pendidian,  pembe ajaran dengan videotape,  audiotape,  semuanya potensial untuk teknologi penyampaian yang tidak sinkron Guru dan pebelajar tidak memerlukan kontak pada waktu yang sama atau pada yang sama untuk suatu peristiwa pembelajaran.  Penyajian konten pemebelajaran melalui teknologi ini fleksibel,  tetapi hanya sedikit atau tidak ada kesempatan bagi guru untuk berinteraksi dengan pebelajar,  atau interaksi antar pebelajar.  Kenyataan pada umumnya guru guru paling banyak memberikan pengalaman interaktif dalam pembelajaran.  Oleh karena itu,  sangat penting bagi para pendidik jarak jauh untuk mengidentifikasi dan meninjau kembali teknologi yang tersedia untuk mendukung interaksi asynchronous dalam penyajiannya
Teknologi Telepon
Telepon biasa digunakan pada pembelajaran synchronous namun bila guru menambahkan suatu jawaban atau layanan suara,  juga dapat menambahkan kemampuan asynchronous,  karena teknologi ini memung kinkan guru dan pebelajar meninggalkan pesan suara satu sama lain,  komunikasi suara dimungkinkan bahkan bila ada partisipan yang mengkomunikasikan via telepon pada waktu yang sama.  Telepon mail-bor dapat diciptakan sehingga guru dapat meminta respon lisan untuk pertanyaan yang diajukan,  kemudian pebelajar menelpon dalam mail-box dan meninggalkan jawaban verbal untuk gurunya,yang didengarkan kemudian.  Respon lisan penting untuk kelas bahasa asing,  dan teknologi pesan telepon memungkin kan untuk pemberian respon secara asymichronous.





BAB 3
PENUTUP

A. Penutup
Pembelajaran jarak jauh adalah proses transfer pengetahuan untuk pelajar (siswa) yang dipisahkan dari instruktur (guru) dengan waktu dan / atau jarak fisik dan membuat penggunaan komponen teknologi, seperti video, internet, CD, kaset, dan bentuk teknologi lainnya untuk mencapai pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, misalnya interaksi, pengalaman,dll. Selain itu juga dalam pembelajaran jarak jauh terdapat prinsip - prinsip dan unsur-unsur yang perlu diperhatikan.
Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau konvensional.  Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak, waktu, usia, jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini memberikan kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara bebas dan mandiri.
Keberhasilan dari program pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-pihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu kita juga harus lebih perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun contoh dari setiap materi yang dibahas.  Penulis menyarankan kepada guru maupun calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan kadaan siswa
Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar